Teknologi Fuel Cell Toyota Highlander Buat Bahan Penelitian

Empat unit Toyota Highlander Fuel Cell dipinjam The National Renewable Energy Laboratory (NREL), lembaga dibawah Department of Energy (DOE) Amerika Serikat selama dua tahun untuk penelitian tentang transportasi dengan bahan bakar hydrogen.

NREL  membutuhkan crossover berbahan bakar hydrogen itu untuk meningkatkan cakupan penelitian mereka  tentang seluk beluk transportasi dengan hydrogen. Diharapkan bisa mendapat informasi lebih banyak untuk menentukan  apakah teknologi ini layak atau tidak sebagai alternative pengganti bensin atau diesel.

“Kami melakukan penelitian seluruh sistem secara paripuran, mulai dari produksi hydrogen yang berkelanjutan hingga peralatan isi hydrogen ke mobil . Juga dampak terhadap pola mengemudi dan peforma kendaraan,” kata Keith Wipke, Laboratory Program Manager for Fuel Cell and Hydrogen Technologies.

Selain menggunakan Toyota Highlander sebagai laboratorium berjalan NREL juga akan memamerkan mobil ini pada beragam kegiatan untuk sosialisasi mobil hydrogen pada public.

Teknologi fuel cell yang berbahan bakar hydrogen dianggap sebagai teknologi puncak untuk menghasilkan mobil ramah lingkungan.  Bahan bakar yang direaksikan dengan oksigen di fuel cell stack menghasilkan energi listrik dan air. Energi listrik dipakai untuk menggerakkan mobil dan air di emisi-kan keluar.  Tidak ada gas berbahaya seperti CO2 atau NOx yang diemisikan seperti halnya pada mobil konvensional.

Dengan kelebihan itu, Toyota serius mengembangkan teknologi ini . Sejak dekade lalu Toyota melakukan ujicoba kendaraan fuel cell. Pada 2015 Toyota akan meluncurkan mobil fuel cell produksi massal. Bahkan belum lama ini Toyota dan BMW juga bekerja sama untuk mempercepat pengembangan teknologi ini.